Aku terpatri dalam larut
Mengasing dalam sepi
heningnya malam semakin mendukung kebisuanku
Perih hati tersayat oleh kebisingan yang tak ingin ku dengar
Tak ada sepatah katapun yang mampu aku ucapkan
Akupun tak bisa berbuat apa-apa saat ini
Sekalipun hati ini geram
Raga tak dapat berontak
Bila berontak pun tak mampu merubah keadaan ini
Sebab kini hanyalah aku dan tuhan dalam kamar peraduanku
Seketika teringat ,..
Jeritan sukma terngiang memekikan telinga
Jeritanku akan kebringasan ini..
Tuhan..
Beri tahu mereka bahwa ini bukan keinginanku
Karena aku pun berhak bahagia
Hingga tiada lagi sepi dalam jiwa ini
Tuhan..
Aku takut
Ketika tanpa aku sadari benalu-benalu kecil di tubuhku
Kian menggerogoti ketahananku , dayaku juga impianku
Hingga menghisap sari-sari kebahagiaanku
Namun , ini tak lantas meruntuhkan semangatku
Hari ini ku ikrarkan diriku untuk mengabdi padamu
Dalam menepis setiap luka yang terlanjur terukir
Dan bila esok datang lagi
Aku akan bangun dengan jiwa ketuhananmu
Merengkuh pahala surgamu
Kan kuserahakan diri ke dalam rangkulan gelap kelamnya
Sekalipun kesunyian yang bersemayam dibalik kelamnya akan melukaiku
Kubisikan ampunan ..
Mungkin akan membawaku terbang hingga kekumpulan bintang-bintang
Namun, dia juga akan mencabik satu nafas yang terhembus
Hidup dan matiku
kupersembahkan untuk mengabdi padamu
Hanya kaulah sang maha bijaksana
Dalam merangkul kerapuhan hati ini ..
Karya : Asri Gili Suci